Sekilas mengenai prosedur bayi tabung

25 Juli 2019

Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh wanita, tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur berhasil dibuahi dan ada dalam fase siap, maka akan dipindahkan ke dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung disebut dengan in vitro fertilization (IVF).

Serangkaian Prosedur

Metode bayi tabung terdiri dari serangkaian prosedur, yang terdiri antara lain:

  • Merangsang tubuh wanita dengan suntik hormon untuk memproduksi beberapa sel telur sekaligus.
  • Pengujian melalui tes darah atau ultrasound untuk menentukan kesiapan pengambilan sel telur. Sebelumnya, pihak wanita juga akan diberikan suntikan yang akan membantu mematangkan sel telur yang berkembang dan memulai proses ovulasi.
  • Selama prosedur pengambilan sel telur, dokter akan mencari folikel dalam rahim dengan menggunakan bantuan USG. Sel telur kemudian akan diambil dengan menggunakan jarum khusus yang memiliki rongga. Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit hingga satu jam. Sebagian wanita diberikan obat pereda nyeri sebelum dilakukan prosedur tersebut, namun bisa juga diberikan obat penenang ringan hingga dibius total.
  • Sel telur segera dipertemukan dengan sperma pasangan, yang harus diambil pada hari yang sama. Kemudian disimpan di dalam klinik untuk memastikan perkembangannya maksimal.
  • Setelah embrio hasil pembuahan sel telur dan sperma tersebut dianggap cukup matang, maka embrio akan dimasukkan ke dalam rahim. Dokter akan memasukkan semacam tabung penyalur yang disebut kateter ke dalam vagina hingga sampai ke dalam rahim. Untuk memperbesar kemungkinan hamil, tiga embrio umumnya ditransfer sekaligus .
  • Dua minggu setelah transfer embrio, maka pihak wanita akan diminta untuk melakukan tes kehamilan.

Bagaimana prosesnya Bayi Tabung?

Proses Bayi Tabung

Sebelum melakukan program bayi tabung, pertama-tama Anda harus mengetahui siklus menstruasi. Anda juga disarankan untuk mengonsumsi pil kontrasepsi sebelum melakukan program ini. Mengonsumsi pil kontrasepsi terbukti dapat meningkatkan kesuksesan dari program  bayi tabung dan juga dapat menurunkan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium dan kista ovarium. Namun, tidak semua dokter biasanya merekomendasikan hal ini. Setelah ovarium melepaskan sel telur, dokter akan memberikan Anda antagonis GnRH (seperti Ganirelix) atau agonis GnRH (seperti Lupron). Obat ini biasanya berupa obat suntik. Obat ini memungkinkan dokter untuk mengontrol penuh siklus ovulasi Anda saat program bayi tabung dimulai.

Jika ovarium belum melepaskan sel telur, dokter mungkin akan memberikan Anda obat progesteron dalam bentuk Provera. Anda akan diminta untuk menggunakan antagonis dan agonis GnRH sekitar 6 hari atau lebih setelah Anda mengambil pil Provera. Namun, hal ini mungkin berbeda-beda antar individu, oleh karenanya selalu ikuti instruksi dari dokter. Sedangkan selama prosedur pengambilan sel telur, dokter akan mencari folikel dalam rahim dengan menggunakan bantuan USG. Sel telur kemudian akan diambil dengan menggunakan jarum khusus yang memiliki rongga.

Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit hingga satu jam. Sebagian wanita diberikan obat pereda nyeri sebelum dilakukan prosedur tersebut, namun bisa juga diberikan obat penenang ringan hingga dibius total.

Setelah itu sel telur segera dipertemukan dengan sperma pasangan yang harus diambil pada hari yang sama. Kemudian disimpan di dalam klinik untuk memastikan perkembangannya maksimal.

Setelah embrio hasil pembuahan sel telur dan sperma tersebut dianggap cukup matang, maka embrio akan dimasukkan ke dalam rahim. Dokter akan memasukkan semacam tabung penyalur yang disebut kateter ke dalam vagina hingga sampai ke dalam rahim. Guna memperbesar kemungkinan hamil, tiga embrio umumnya ditransfer sekaligus .

Dua minggu setelah transfer embrio, maka pihak wanita akan diminta untuk melakukan tes kehamilan.

Pembuahan Bayi Tabung

Pada dasarnya pembuahan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu inseminasi dan intracytoplasmic sperm injection (ICSI). Inseminasi yaitu mencampur sperma dan sel telur sehat semalaman hingga menjadi embrio.

Sedangkan ICSI dilakukan ketika kualitas semen buruk atau proses pembuahan dengan cara inseminasi gagal. Perlu diingat bahwa tidak semua embrio dapat bertahan setelah proses pembuahan terjadi.

Tahap terakhir ini umumnya dilakukan dalam 3-5 hari setelah proses pengambilan telur hingga pembuahan, di mana embrio sudah mulai berkembang. Namun sebelum embrio dipindahkan ke dalam rahim, dokter dapat melakukan tes dengan mengambil sampel embrio untuk memeriksa adanya kelainan kromosom atau jika terdapat penyakit menular tertentu.

Saat embrio sudah siap dipindahkan, suntikan sedatif ringan akan diberikan di tubuh wanita. Dokter kemudian akan memasukkan kateter berisi beberapa embrio yang dilindungi cairan khusus melalui vagina menuju rahim.

Saat sudah mencapai rahim, embrio akan disuntikkan. Proses ini dinyatakan berhasil jika embrio tersebut tertanam di dinding rahim dalam waktu 6-10 hari setelah transfer embrio.

Setelah menjalani proses transfer embrio, tubuh calon bisa mengalami keluarnya cairan bening atau darah dari vagina, payudara terasa lebih lunak akibat tingginya kadar hormon estrogen, konstipasi, perut kembung, nyeri perut, pusing, muncul ruam pada kulit, dan perubahan suasana hati. Segera temui dokter jika kondisi atau rasa nyeri memburuk, atau jika mengalami efek lainnya, seperti perdarahan hebat dan demam.

 

Mempertimbangkan Risiko

Proses bayi tabung tetap memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh pasangan suami istri. Salah satu risiko yaitu saat prosedur pengambilan sel telur, mungkin terjadi infeksi, pendarahan atau menyebabkan kerusakan pada usus atau organ lain. Ada pula risiko dari obat-obatan yang digunakan untuk menstimulasi ovarium yaitu sindrom hiperstimulasi ovarium. Efek yang dirasakan beragam, mulai dari kembung, kram atau nyeri ringan, sembelit, penambahan berat badan hingga rasa sakit yang tak tertahankan pada perut. Efek yang berat harus ditangani di rumah sakit walaupun biasanya gejala hilang ketika siklus ovarium selesai.

 

Faktor penentu keberhasilan

Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan prosedur bayi tabung ini. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh adalah usia perempuan itu sendiri. Usia optimal dari perempuan yang biasanya menentukan keberhasilan proses bayi tabung yaitu sekitar 23-39 tahun, dengan persentase tertinggi adalah di bawah usia 35 tahun. Namun, tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung tak hanya bergantung pada faktor usia, melainkan juga sejumlah faktor termasuk sejarah reproduksi, penyebab infertilitas, dan faktor gaya hidup.

Biaya Bayi Tabung

Biaya bayi tabung di rumah sakit yang ada di Indonesia berkisar antara 40-80 juta rupiah. Biaya program bayi tabung meliputi berbagai hal, di antaranya: analisa sperma (untuk mengetahui kesiapan atau kesehatan sperma), perawatan pasca tindakan bayi tabung dilakukan, penggunaan obat-obatan, pemeriksaan labaratorium. pemeriksaan penunjang (seperti USG), dan biaya konsultasi dengan dokter spesialis kandungan.

 

 

Tentang Klinik dr. Sander B

Klinik dr. Sander B telah memiliki akreditasi ISO 9001 & ISO 45001 dari United Registrar Of Systems (URS).

 

Rekan Kami

Copyright © PT. DAYA ADICIPTA MEDIKA 2019. All rights reserved.

× Whatsapp kami sekarang!