Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, setidaknya terjadi 15000 kasus kanker serviks setiap tahunnya di Indonesia.
Jenis Kanker Serviks
Deteksi jenis kanker serviks yang diderita pasien akan membantu dokter dalam memberikan penanganan yang tepat. Jenis kanker serviks terbagi dua, yaitu:
- Karsinoma sel skuamosa (KSS). KSS adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
- Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher rahim.
Stadium Kanker Serviks
Tahap atau stadium digunakan untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker. Semakin tinggi stadium kanker, maka semakin luas penyebarannya. Berikut ini adalah stadium kanker serviks berdasarkan penyebarannya:
Stadium 1
- Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar rahim.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
- Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 2
- Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
- Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 3
- Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih dan menyebabkan hidronefrosis.
- Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Stadium 4
Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:
- Stadium 1 – 80-93%
- Stadium 2 – 58-63%
- Stadium 3 – 32-35%
- Stadium 4 – 15-16%
Apa obat kanker serviks yang sering digunakan?
-
- Operasi
- Radioterapi
- Kemoterapi
Namun, hal yang paling ditekankan dari Kanker Serviks ini adalah tindakan untuk PENCEGAHAN.
Pencegahan
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks (kanker leher rahim)?
- Tes pap smear adalah cara terbaik untuk menemukan perubahan sel serviks atau HPV pada serviks. Penting untuk melakukan follow up dengan dokter setelah hasil tes pap smear yang abnormal agar Anda dapat mendapatkan perawatan dengan tepat waktu.
- Jika Anda berusia di bawah 26 tahun, Anda dapat mendapatkan vaksin HPV yang dapat melindungi dari 2 jenis HPV 16 dan HPV 18, jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
- Hindari terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan seks yang aman, dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Untuk mencegah kanker berkembang ke tahap stadium yang lebih serius, Anda perlu menjalani gaya hidup sehat. Misalnya dengan menjaga pola makan bernutrisi seimbang, rajin berolahraga sesuai dengan kemampuan dan saran dokter, istirahat yang cukup, mengelola stres, berhenti merokok dan minum alkohol, serta mengurangi paparan zat berbahaya misalnya dari polusi, pestisida, dan makanan kemasan.
Sumber :
- https://www.alodokter.com/kanker-serviks
- https://hellosehat.com/penyakit/kanker-serviks-kanker-leher-rahim/